Tips Mempromosikan Film Menggunakan Komunikasi Yang Baik
Komunikasi dan Promosi Film
Dalam mempromosikan film, biasanya para production house yang menciptakan film tersebut mengutus para aktor dan aktrisnya untuk mempromosikan film yang mereka perankan. Biasanya, dalam mempromosikan tersebut aktor dan aktrisnya mempunyai daya tarik yang begitu kuat. Sehingga, para penonton tertarik untuk menonton film yang mereka perankan. Padahal, belum tentu film yang ingin mereka tonton juga dapat memenuhi selera mereka. Oleh karena itu, faktor daya tarik ternyata tidak begitu menjadi faktor yang paling penting dalam mempromosikan film. Karena kualitas film pun menjadi faktor yang harus dipenuhi dalam mempromosikannya. Berkaitan dengan Komunikasi dan Promosi Film, saya mencoba mengemukakan aspek-aspek apa saja yang harus dipenuhi seorang aktris maupun aktor yang sedang mempromosikan filmnya.
Memang kualitas film disini harus menjadi tumpuan utama dalam mempromosikan film, karena jika film tidak mempunyai kualitas yang baik, maka masyarakat pun tidak akan tertarik untuk menontonnya. Komunikasi dalam mempromosikan film juga harus menjadi bahan ataupun aspek yang harus diperhatikan. Karena, berkomunikasi adalah hal yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Persuasif adalah komunikasi yang bersifat ajakan. Maka sangat penting sekali jika komunikasi yang persuasif benar-benar efektif dalam menggunakannya.
De
Vito menjelaskan komunikasi persuasif dalam buku Komunikasi Antarmanusia
sebagai berikut: Pembicaraan persuasif mengetengahkan pembicaraan yang sifatnya
memperkuat, memberikan ilustrasi, dan menyodorkan informasi kepada khalayak.
Akan tetapi tujuan pokoknya adalah menguatkan atau mengubah sikap dan perilaku,
sehingga penggunaan fakta, pendapat, dan himbauan motivasional harus bersifat
memperkuat tujuan persuasifnya. Dari penjelasan tersebut, De Vito mengemukakan
terdapat dua macam tujuan atau tindakan yang ingin kita capai dalam melakukan
pembicaraan persuasif. Tujuan tersebut dapat berupa untuk mengubah sikap atau
perilaku receiver atau untuk memotivasi perilaku receiver. Agar dapat mengubah
sikap, perilaku dan pendapat sasaran persuasi, seorang persuader harus
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Kejelasan Tujuan. Tujuan komunikasi
yang bersifat persuasif adalah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku.
Apabila bertujuan untuk mengubah sikap maka berkaitan dengan aspek afektif,
mengubah pendapat maka berkaitan dengan aspek kognitif, sedangkan mengubah
perilaku maka berkaitan dengan aspek motorik.
2. Memikirkan
secara cermat orang yang dihadapi. Sasaran persuasi memiliki keragaman yang
cukup kompleks. Keragaman tersebut dapat dilihat dari karakteristik demografis,
jenis kelamin, level pekerjaan, suku bangsa, hingga gaya hidup. Sehingga,
sebelum melakukan komunikasi persuasif sebaiknya persuader mempelajari dan
menelusuri aspek-aspek keragaman sasaran persuasi terlebih dahulu.
3. Memilih
strategi komunikasi yang tepat. Strategi komunikasi yang bersifat persuasif
merupakan perpaduan antara perencanaan komunikasi persuasif dengan manajemen
komunikasi. Hal yang perlu diperhatikan seperti siapa sasaran persuasi, tempat
dan waktu pelaksanaan komunikasi persuasi, apa yang harus disampaikan, hingga
mengapa harus disampaikan.
c Komunikasi
terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak
dalam upaya mengubah sikap mereka. Tepatnya, ia mengemukakan tiga unsur dasar
proses komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar
(listener).
Menurut
Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh siapa anda (etos-kepercayaan anda),
argumen anda (logos-logika dalam pendapat anda), dan dengan memainkan emosi
khalayak (pathos-emosi khalayak). Dengan kata lain, faktor-faktor yang
memainkan peran dalam menentukan efek persuasif suatu pidato meliputi isi
pidato, susunannya dan cara penyampaiannya. Persuasi berlangsung melalui khalayak
ketika mereka di arahkan oleh pidato itu kedalam suatu keadaan emosi tertentu.
- Ethos adalah karakter, inteligensi dan niat baik yang dipersepsikan dari seorang pembicara. Hal ini bisa di pelajari dan dibiasakan.
- Logos adalah bukti logis atau penggunaan argumen dan bukti, rasionalisasi dan wacana yang di gunakan dalam sebuah pidato.
- Pathos adalah bukti emosional atau emosi yang dimunculkan dari para anggota khalayak.
Dalam ketiga unsur tersebut, biasanya para
komunikan tidak sadar bahwa seseorang yang di depannya (komunikator) sedang
menjalankan ketiga unsur tersebut. dimana ethos yang berarti bahwa
komunikator mempunyai karakter dan mempunyai cara untuk memecahkan masalahnya
dengan baik, logos yang berarti bahwa argumen seorang komunikator
tersebut sangat logis atau masuk akal. Dan yang terakhir adalah pathos yang
berarti bahwa para komunikan sudah percaya dengan apa yang telah di sampaikan
oleh komunikator tersebut.
- Ingatan: Dengan mengingat, seorang komunikator dapat memudahkan pesan yang akan di sampaikannya kepada komunikan.
- Gaya bahasa: Penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide dalam cara tertentu. Biasanya bahasa yang di gunakan adalah majas metafora. Yaitu bahasanya menggunakan banyak makna.
- Penyampaian: Seorang komunikator di atas penyampaiannya tidak hanya menggunakan komunikasi verbal saja, tetapi non-verbal pun di gunakan. Ya itulah sekiranya informasi ataupun ilmu yang saya sampaikan di blog ini untuk mempromosikan film maupun mempromosikan hal-hal yang lain.
Komentar
Posting Komentar